Rabu, September 10, 2025
BerandaArtikel UmumNisan di Sekolah

Nisan di Sekolah

Di halaman sekolah,
papan tulis retak seperti kaca jendela
yang pernah memantulkan mata-mata lapar ilmu.
Kini kapur hanya menulis sunyi,
dan bangku-bangku kayu meratap
dalam debu yang tak terbaca.

Guru—yang dulu cahaya,
kini tinggal bayangan rapuh
terkubur administrasi dan angka.
Murid—yang dulu pelita harapan,
kini berubah arca tanpa jiwa,
berjalan dengan ijazah di tangan
tapi kehilangan nurani di dada.

Akhlak gugur,
daun-daunnya membusuk
di pohon pendidikan yang patah akarnya.
Kebenaran dijual murah di pasar nilai,
kejujuran terkapar di lorong ujian,
sementara tipu daya naik podium
disambut tepuk tangan yang hampa.

Pendidikan telah mati,
bukan oleh peluru,
tapi oleh keserakahan yang menyamar
sebagai kurikulum.
Akhlak binasa,
bukan karena bencana,
melainkan karena manusia
yang menukar nurani dengan gengsi.

Dan di atas nisan sekolah itu,
hanya tersisa doa yang lirih:
“Ya Tuhan,
hidupkan kembali jiwa yang telah kami bunuh
dengan tangan kami sendiri.”

Balai Bahasa Yogyakarta, 9 Juni 2017
lomba menulis puisi

Fahiya Hesan al Azmy

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments

error: Content is protected !!