Selasa, September 30, 2025
BerandaBeritaKIPAS ANGIN SEDERHANA | IPA - PENERAPAN KONSEP INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

KIPAS ANGIN SEDERHANA | IPA – PENERAPAN KONSEP INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

Induksi Magnet dipelajari pada BAB Listrik dan Kemagnetan di Kelas IX Kurikulum 2013. Pada akhir BAB ini, Kelas IX SMP An Nur Ungaran dihimbau untuk membuat sebuah projek berupa kipas angin sederhana. Mereka sebelumnya dihimbau untuk membentuk kelompok yang terdiri dari 3 orang dan dihimbau untuk menyiapkan alat dan bahan berupa:
1. Dinamo
2. Kabel
3. Baling-baling kipas
4. Saklar on off
5. Baterai
6. Botol minuman bekas
7. Stik es krim bekas / Kardus
8. Lem tembak
Pertemuan selanjutnya mereka secara berkelompok melaksanakan jelajah sains” terlebih dahulu dengan tujuan mengukur sejauh mana kemampuan mereka pada BAB ini dan diakhiri dengan membuat proyek Kipas Sederhana dengan contoh gambar yang diberikan ke masing-masing kelompok.
Santri putri membuat kipas angin sederhana dengan dasar berupa stik es krim, dan diperoleh hasil akhir seperti gambar berikut:
Sedangkan santri putra dihimbau untuk membuat mobil kipas angin sederhana dengan dasar berupa botol plastik dan roda berupa tutup botol dan dihasilkan sebuah karya seperti gambar berikut:
Di akhir kegiatan, santri putra melakukan balapan mobil kipas angin sederhana yang mereka buat. Berikut cuplikan kegiatan Santri dari jelajah medan, membuat proyek, hingga balapan mobil kipas sederhananya:

Pada umumnya, cara kerja kipas angin terdapat pada pemutar yang digerakkan oleh motor listrik. Prinsip kerja kipas angin sebenarnya adalah mengubah energi listrik menjadi energi gerak (dari dinamo)

Hal itu bisa disamakan dengan motor listrik yang memiliki kumparan besi pada bagian yang bergerak, kemudian ada sepasang magnet U berbentuk pipih pada bagian yang diam (permanen).
Listrik yang mengalir pada lilitan kawat dalam kumparan besi akan membuatnya menjadi sebuah magnet (induksi elektromagnetik) . Hal tersebut disebabkan sifat magnet yang saling tolak pada sebuah kutub, lalu gaya tolak menolak magnet antara kumparan besi dan magnet membuat gaya berputar secara periodik pada kumparan besi tersebut.
Akibatnya, baling-baling kipas angin yang dikaitkan ke poros kumparan dapat berputar. Penambahan tegangan listrik pada kumparan besi akan menjadi gaya magnet untuk memperbesar hembusan angin pada kipas angin.
RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments

error: Content is protected !!